MENGUATKAN HATI
Selamat jumpa para Pengikut Kristus, apa kabar? Saat ini, hampir semua orang, terutama orang-orang lanjut usia, sedang menghadapi masa yang sulit. Kita perlu tabah dan menguatkan hati, bukan hanya untuk hari ini, tapi juga untuk hari-hari ke depan.
Raja Daud dan rakyatnya pada saat itu sedang menghadapi pergumulan yang amat sangat sulit, digambarkan, “Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis.” (1 Samuel 30:4). Daud dan segenap rakyatnya menangis dengan nyaringnya sampai akhirnya mereka sudah tidak kuat lagi menangis. Rasa-rasanya sudah tidak kuat lagi menanggungnya, “…tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan.” (1 Samuel 30:3). Sungguh, “…Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu.” (1 Samuel 30:6a).
Saudara, keadaan Daud dan rakyatnya pada waktu itu dapat digambarkan, “Sudah jatuh tertimpa tangga.” Mungkin apa yang menimpa Daud saat itu juga pernah kita rasakan, atau mungkin bahkan sedang kita alami saat ini. Ketika kita sedang menghadapi satu kasus, satu penyakit, satu musibah, atau satu kesulitan, orang-orang terdekat, teman, sahabat, dan kerabat yang kita harapkan dapat menolong, menguatkan dan meneguhkan kita, justru beranjak menjauh dan meninggalkan kita. Dalam keadaan yang seperti ini, sebagai orang percaya, hendaknya kita tidak cepat putus asa. Mari kita belajar untuk menyikapinya dengan benar seperti yang dilakukan Daud yaitu “…menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan, Allahnya.” (1 Samuel 30:6c).
Yakinlah, sesungguhnya peristiwa demi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita bukanlah sebuah kebetulan, sesungguhnya ada rencana Tuhan dibalik itu semua, sebab “…Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Ketika masalah berat menimpa kita, jangan panik! Kuatkan hati untuk datang kepada Tuhan, karena “…dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.” (Yesaya 30:15). Mari belajar dari Daud. Ia menguatkan hatinya dan mau mendengarkan Tuhan sehingga ia dapat mengerti apa kehendak-Nya. Daud tidak lagi lemah, semangatnya bangkit kembali. Semangatlah yang menjadikan kita kuat, dan siap mengatasi setiap masalah yang ada. “maka Daud melanjutkan pengejaran itu beserta empat ratus orang.” (1 Samuel 30:10a).
Di balik semangat hidup ada kekuatan iman. Dengan menguatkan hati di dalam Tuhan Daud lebih tenang dan sabar meski banyak prajuritnya tidak kuat dan berbalik meninggalkannya. Daud yakin bahwa Tuhan ada di pihaknya dan akan memberikan kemenangan.
Ingatlah! Seberat bagaimana pun masalah yang sedang kita hadapi saat ini, jangan putus asa, tetapi kuatkan hati di dalam Tuhan karena pertolongan-Nya selalu datang tepat pada waktunya!“,,, Tuhan ALLAH menolong aku; … Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu … .” (Yesaya 50:7). GBU & Fam. Better days are coming. (pg).