+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

KEPAHITAN dan KASIH Tidak Dapat Tinggal Bersama

KEPAHITAN dan KASIH Tidak Dapat Tinggal Bersama

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Saya yakin dalam perjalanan hidup kita, ada hal-hal yang manis, tapi ada juga hal-hal yang pahit. Semoga kita dimampukan oleh Tuhan untuk membuang jauh-jauh segala pengalaman pahit. Terry Brooks (Penulis fiksi asal Amerika) berkata, “Luka hati akan membawa kita kepada kepahitan, kepahitan akan membawa kita kepada amarah dan jika terjerat dalam amarah, kita akan tersesat dan sulit untuk dipulihkan.”

Apa itu kepahitan atau akar pahit? Kepahitan yaitu kejadian dalam hidup seseorang yang tidak enak, yang menggores hatinya begitu dalam.  Yang saya maksud dengan tidak enak  berhubungan dengan banyak hal seperti: kejadian yang menyakitkan, memalukan, merugikan, bahkan mencelakan diri seseorang.


Saudara, kekejaman orang-orang Mesir membuat bangsa Israel mengalami kepahitan yang luar biasa,  “Lalu dengan kejam orang Mesir memaksa orang Israel bekerja, dan memahitkan hidup mereka dengan pekerjaan yang berat, yaitu mengerjakan tanah liat dan batu bata, dan berbagai-bagai pekerjaan di padang, ya segala pekerjaan yang dengan kejam dipaksakan orang Mesir kepada mereka itu.”  (Keluaran 1:13-14).

Bangsa Israel menjadi contoh nyata dampak buruk yang ditimbulkan oleh rasa pahit yang terpendam bertahun-tahun di dalam hati.  Perlakuan kejam bangsa Mesir benar-benar menorehkan luka mendalam di hati mereka.

Kepahitan itu bisa digambarkan seperti sebuah akar.  Akar tidak bisa dilihat karena berada jauh di dalam tanah, tapi kita dapat merasakan keberadaannya dengan melihat batang, daun, dan buah yang dihasilkannya.  Akar yang pahit menghasilkan buah yang pahit juga.  “Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat.” (Matius 12:34b-35).  Karena itu kita harus bisa menjaga kondisi hati kita.  “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.”  (Amsal 4:23).  Karena hatinya teramat pahit, bangsa Israel pun menunjukkan sikap yang memberontak kepada Tuhan.

Bagaimana caranya supaya kita terbebas dari kepahitan hati?  Semua tergantung bagaimana kita menyikapi setiap permasalahan yang terjadi.  “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.”  (Amsal 23:7a).  Kita harus membuat suatu tindakan nyata untuk melepaskan diri dari belenggu kepahitan itu.  “Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit…”  (Ibrani 12:15).  Akar pahit akan semakin tumbuh subur apabila kita hidup jauh dari kasih karunia Tuhan.  Hanya oleh kasih karunia Tuhanlah kita dituntun kepada kehidupan yang terbebas dari kepahitan.  Maka dari itu bukalah hati dan izinkan Roh Kudus memimpin langkah hidup kita.

Ingatlah! Jadikan diri kita lebih baik dan bukan menjadi lebih pahit. Dave Willis (Pelawak asal Skotlandia) berkata, “Kepahitan dan cinta tidak bisa hidup bersama dalam satu hati. Setiap hari kita harus menentukan yang mana yang akan tinggal.” KEPAHITAN dan KASIH tidak dapat tinggal bersama. GBU & Fam. Better days are coming. (pg).

Leave a Reply