KEHIDUPAN DOA Tuhan Yesus
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Semoga kita tidak lupa mengawali hari ini dengan bersaat teduh, saat yang baik untuk berbicara kepada Tuhan dan membuka telinga hati kita untuk mendengar suara Tuhan. Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) berkata, “Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa.”
Saudara, berdoa menjadi hal terpenting dalam kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus! Ketika fajar menyingsing, Ia sudan bangun untuk berdoa, “Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.” (Markus 1:35)
Sebelum Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya dan memulai pelayanan di muka bumi, Tuhan Yesus terlebih dahulu mengasingkan diri di padang gurun untuk berdoa dan berpuasa selama 40 hari 40 malam lamanya. Karena kekuatan doa inilah Tuhan Yesus mampu mengalahkan segala tipu daya Iblis yang berusaha menggagalkan misi-Nya (Matius 4:1-11).
Tuhan Yesus punya kebiasaan, sebelum memulai segala sesuatu pada hari itu, Ia berdoa terlebih dahulu kepada Bapa-Nya. Pagi-pagi benar sebelum matahari terbit Yesus telah bangun dan berdoa kepada Bapa-Nya, dan seringkali juga sepanjang malam dalam kesunyian di atas gunung Ia berdoa sendirian: “Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa.” (Markus 6:46). Lukas juga mencatat: “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.” (Lukas 6:12). Coba kita perhatikan catatan dari penulis Kitab Ibrani: “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.” (Ibrani 5:7). Karena memiliki kehidupan doa yang luar biasa, maka Yesus tampil sebagai Pribadi yang luar biasa pula dan penuh kuasa.
Saudara, membangun persekutuan dengan Bapa, melibatkan Bapa dalam setiap kehendak dan rencana-Nya adalah kunci keberhasilan pelayanan Yesus. Meski selalu menjadi sasaran bidikan banyak orang yang memusuhi dan berusaha menjatuhkan-Nya, Ia mampu menguasai diri-Nya dan tetap tenang karena Ia selalu menempatkan doa sebagai hal yang utama. “Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” (1 Petrus 4:7b). Selama 3,5 tahun pelayanan-Nya di bumi Yesus bukan hanya mengajar murid-murid-Nya secara teori tetapi juga secara praktis tentang pentingnya berdoa! Ia telah memberi teladan!
Ingatlah! Tuhan Yesus telah memberikan teladan hidup bagaimana Ia menempatkan doa sebagai hal utama dalam hidup-Nya, supaya kita sebagai murid-murid-Nya mengikuti jejak Sang Guru Agung. Merry Riana (Motivator asal Indonesia) mengingatkan kita, “Doa akan sangat besar kuasanya, ketika diselipkan kepercayaan di setiap baitnya.” GBU & Fam. Better days are coming. (pg).