+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Harta Paling Berharga: INTEGRITAS

Harta Paling Berharga: INTEGRITAS

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Selasa, 1 September 2020 malam, ada 2 berita yang membuat saya semakin prihatin. Yang pertama berjudul: “Semarang Jadi Daerah dengan Kasus Corona Tertinggi di Indonesia.” Yang kedua: “Malaysia Tutup Pintu untuk Warga Indonesia, India, dan Filipina.”. Semoga sebagai orang percaya, di tengah-tengah situasi yang semakin mencekam dan menekan, kita tetap bisa menjaga INTEGRITAS kita.

Apa itu integritas? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan;  kejujuran.  Orang yang memiliki integritas berarti memiliki kualitas hidup yang baik. 

Saudara, ketika kita berada dalam kesulitan, tekanan atau masalah berat biasanya orang mudah sekali melupakan Tuhan, karena fokus kita  hanya tertuju kepada besarnya masalah.  Daniel merupakan salah seorang tokoh besar di Alkitab yang pernah melewati masa-masa sulit dalam hidupnya.  Kala itu para pejabat tinggi pemerintahan raja Darius berusaha mencari alasan untuk menuduh dan menyalahkan Daniel dengan meminta raja mengeluarkan surat ketetapan:  melarang semua orang menyembah Tuhan, dewa atau manusia lain kecuali kepada raja, dan bagi yang melanggar akan dilemparkan ke gua singa.

Oh ya, siapakah Daniel itu?  Dia merupakan tawanan perang yang ditangkap Nebukadnezar  bersama-sama dengan orang-orang Yahudi dari golongan atas lainnya. Mereka diangkut ke Babel untuk dididik dan dipekerjakan di pemerintahan;  Daniel bekerja dibawah pemerintahan raja Nebukadnezar, Belsyazar dan Darius dari tahun 605-536 SM.  Dalam bahasa Ibrani nama Daniel berarti Tuhanlah hakimku.  Mendengar surat perintah raja, Daniel tidak takut atau gentar sedikit pun melainkan tetap menjaga integritas dirinya.  “… Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”  (Daniel 6:11).  Apa yang diyakini dan dikatakan sesuai dengan apa yang dilakukan.  Ia percaya tidak ada yang layak disembah dan ditinggikan selain Tuhan yang hidup, yang duduk di atas takhta-Nya yang kudus di dalam Kerajaan Surga.  Sesuai arti namanya Daniel berkeyakinan bahwa Tuhanlah hakim yang adil, pasti sanggup menegakkan keadilan di tengah ketidakadilan.

Begitu melihat Daniel sedang berdoa kepada Tuhannya segeralah orang-orang melaporkan kepada raja, sehingga raja pun terpaksa melaksanakan ketetapannya:  melemparkan Daniel ke gua singa.  Selama Daniel berada di gua singa  “…pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.”  (Daniel 6:19), karena membayangkan hal-hal buruk menimpa Daniel.  Apa yang dikhawatirkan raja tak terjadi!  Karena Tuhan benar-benar telah menjadi hakim yang membela perkara Daniel.

Ingatlah! Sebagai komunitas orang percaya, mari kita kembangkan karakter kita masing-masing sehingga kita menjadi orang yang memiliki INTEGRITAS. Byron Pulsifer (penulis buku) berkata, “Salah satu harta yang paling berharga adalah integritas, jika Saudara memilikinya, jangan pernah saudara berkompromi untuk melepaskannya.” GBU & Fam. Better days are coming. (pg)

Leave a Reply