Terang Itu Bercahaya
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Sehat-sehat dan tetap semangat menjalani dan menikmati hidup yang Tuhan karuniakan kepada kita sampai hari ini. Tuhan memanggil kita untuk menjadi garam dan TERANG dunia.
Saya sangat terkesan dengan sambutan dan kesaksian bapak Christopher Christanday (ayah alm.Giona dan Joel) dalam kebaktian Pemberangkatan Jenazah pada Rabu pagi 29 Juli 2020 di Tiong Hwa Ie Wan. Dia membaca dari Yohanes 1:1-5. Dia sangat menekankan agar kita sebagai orang percaya dapat bercahaya di dunia yang gelap. Tuhan berbicara kepadanya tentang cahaya dan bercahaya.
Sesungguhnya sebagai orang percaya di dalam diri kita ada terang ilahi yang harus terpancar. Tugas kita bercahaya di tengah dunia yang diliputi kegelapan. Itulah panggilan hidup kita! “Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.” (Yohanes 1:5).
Nah, sekarang coba bayangkan bila dunia ini gelap gulita, tanpa secercah cahaya sedikit pun. Pasti tidak akan ada kehidupan karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa, dan tidak ada makhluk yang dapat hidup. Karena itu berfirmanlah Tuhan, “Jadilah terang. Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.” (Kejadian 1:3-5a).
Tuhan pun melengkapi dengan benda-benda langit: matahari, bulan dan bintang. Dengan adanya terang, makhluk hidup dapat bertumbuh dan ada kehidupan, manusia pun dapat melakukan aktivitasnya. Sungguh, semua orang membutuhkan terang atau cahaya. Memang, kita memiliki mata yang berfungsi untuk melihat, tetapi apabila tidak ada terang atau cahaya, mata kita pun tidak dapat berfungsi untuk melihat.
Saat ini dunia masih diliputi oleh kegelapan rohani karena dunia telah dipenuhi oleh segala macam kejahatan dan dosa. Akibatnya banyak orang mata rohaninya menjadi buta sehingga mereka tidak dapat melihat kebenaran. Kegelapan inilah yang menuntun manusia kepada kematian kekal. Itulah sebabnya dunia sangat membutuhkan terang sejati. Adapun terang sejati itu adalah Tuhan Yesus kristus: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”(Yohanes 8:12).
Dua ribu tahun silam Yesus menyinari dunia ini dengan terang-Nya yang ajaib. Segenap waktu, tenaga dan hidupnya Dia curahkan untuk melayani jiwa-jiwa dengan penuh kasih: mengajar, menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati. Bukan hanya itu, Ia pun rela menyerahkan nyawa-Nya, mati di atas kayu salib untuk menebus dosa segenap umat manusia.
Kini Tuhan Yesus menyerahkan tongkat estafet itu kepada kita, anak-anak-Nya, untuk melanjutkan tugas-Nya menyinari dunia ini dengan terang surgawi. Tuhan Yesus bersabda, “Kamu adalah terang dunia. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:14, 16).
Ingatlah! Tuhan Yesus adalah Terang Sejati bagi dunia! Saat ini Dia menyerahkan tugas-Nya sebagai TERANG kepada anak-anak-Nya, kepada kita semua. Kita diminta menjadi terang untuk bangsa-bangsa, “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,” (Yesaya 42:6). GBU & Fam. Better days are coming. (pg)