Hidup adalah KESEMPATAN
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Tuhan menyapa kita dengan pagi hari. Cerita kita bermula dari pagi hari. Kesempatan baru juga dibukakan Tuhan di pagi hari. Karena itu nikmati pagi hari bersama Tuhan, jangan kita sia-siakan.
Ada ungkapan yang menyatakan bahwa kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. Oleh karena itu jangan pernah sia-siakan setiap kesempatan yang ada. Dalam perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah (Lukas 13:6-9), dikatakan sudah tiga tahun lamanya si pemilik kebun mencari buah pada pohon ara itu, namun ia tidak mendapatkannya. Lalu si pengurus kebun meminta kepada pemilik kebun untuk diberi kesempatan setahun lagi; “…aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!” (ayat 8-9). Ini berbicara tentang sebuah kesempatan!
Dalam hidup kita menjumpai ada banyak kesempatan. Dengan kata lain hidup ini adalah sebuah kesempatan. Pertanyaannya: bagaimana agar kita dapat melihat kesempatan itu dan menggunakannya dengan baik? Orang-orang yang berhasil dalam bidang apa pun yang ditekuninya adalah mereka yang mampu menangkap setiap kesempatan yang menghampiri hidupnya. Bukan berarti mereka tidak pernah gagal, tapi mereka mampu menjadikan kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar, berbenah dan memperbaiki diri. Sebaliknya ada banyak orang yang hidup dalam kegagalan demi kegagalan oleh karena telah menyia-nyiakan dan membuang kesempatan yang datang dalam hidupnya.
Sesungguhnya semua orang mempunyai kesempatan yang sama, yang membedakan antara yang satu dengan yang lain adalah apakah dia bisa menggunakan kesempatan dalam hidup ini dengan baik, ataukah justru menyia-nyiakannya. Maka penulis kitab Pengkhotbah mengingatkan kita “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.” (Pengkhotbah 9:10).
Selagi ada waktu dan kesempatan, selagi kita masih diberi nafas hidup oleh Tuhan, mari kita kerjakan segala sesuatu yang Tuhan sudah percayakan dalam bidang apa pun (pelayanan, pekerjaan, studi, bisnis, dan lain sebagainya) dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, tidak setengah-setengah, dengan segenap daya upaya.
Ingatlah ! Tugas kita menemukan kesempatan dalam setiap situasi yang ada, sebab jika hidup ini berakhir tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat. Sesudah mati tidak ada lagi kesempatan untuk berbuat baik bagi diri sendiri dan sesama. GBU & Fam. Better days are coming. (pg)