Dibutuhkan Kesabaran yang Tinggi
Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Semoga hari ini kita sehat-sehat, semakin segar dan tetap semangat. Jack Ma, seorang pebisnis besar asal Tiongkok berkata, “Saat ini tidak tepat kalau kita berbicara tentang untung rugi, apalagi tentang mengembangkan suatu usaha. Saat ini paling tepat berbicara tentang bagaimana kita mempertahankan hidup sampai pandemi Covid – 19 berlalu.”
Untuk bisa bertahan hidup dalam situasi yang serba tidak menentu, sulit, menekan, dan mencekam dibutuh KESABARAN yang tinggi.
Di zaman yang serba instan dan teknologi serba canggih, orang yang sabar menjadi barang langka, sulit ditemukan.
Saat ini, kita sulit sekali menjadi orang yang sabar. Banyak orang maunya melakukan segala sesuatu serba cepat, tanpa pikir panjang dan terburu-buru. Karena itu kepada kita semua, pembaca RH pada hari ini, Rasul Paulus menasihati, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Roma 12:12)
Apa yang dimaksud dengan sabar dalam kesesakan? Ketika kita sedang dalam masalah, kesulitan, tantangan atau beban hidup, kita tidak ber-sungut-sungut atau mengeluh. Namun kita selalu memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan. Semua persoalan yang terjadi kita pasrahkan kepada Tuhan di dalam doa.
Kita mau menunggu waktu Tuhan untuk dinyatakan bagi kita. Jadi kita tidak akan pernah mengambil jalan pintas dan menuruti kemauan kita sendiri. Sebaliknya kita akan rela dan tekun menantikan waktu Tuhan tanpa harus mempersoalkan apakah masa penantian itu cepat atau lambat.
Untuk melewati masa kesesakan ini, belajarlah selalu mencukupkan diri dengan berkat-berkat yang ada dan tetap bersabar menantikan kuasa Tuhan dinyatakan, karena segala sesuatu indah pada waktu-Nya!
Bacaan Alkitab pada hari ini diambil dari Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Marilah kita jalani dan nikmati hidup pada hari ini dengan satu keyakinan bahwa semua orang yang menantikan Tuhan takkan mendapat malu.
Ingatlah! Dalam situasi yang sangat sulit seperti saat ini, kita perlu terus memohon kepada Tuhan agar Ia berkenan memberitahukan jalan-jalan-Nya. Mari bersama dengan raja Daud kita berdoa, “Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.” (Mazmur 25:5) GBU & Fam. Better days are coming. (pg)