+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Bersukacita! Lebih Menguatkan!

Bersukacita! Lebih Menguatkan!

Bacaan Alkitab: “Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.” (Filipi 1:4)

WFH (Work From Home) bisa membuat hidup ini seperti dipenjarakan bagi orang yang sudah terbiasa bekerja, beraktivitas di luar rumah. Kita mengucap syukur oleh adanya pandemi Covid-19 saat ini, kita mendapatkan kesempatan emas, masih hidup, memasuki ”Era baru, New Normal, bak Habis Gelap Terbitlah Terang, dari kebiasaan di hidup lama ke kebiasaan hidup baru”. Mari kita bersukacita karena ini hari bahagia (lagu). ”Bersukacita Dengan Tulus Ikhlas, Itu Pilihan! Lebih Menguatkan Antibodi!*

Sebuah kutipan bijak mengatakan, “Pergumulan dan penderitaan tak dapat dihindari, tetapi kesedihan adalah pilihan.” Ya, ada banyak alasan yang membuat kita tidak dapat bersukacita, tetapi sebenarnya sukacita tidak ditentukan oleh kondisi di sekeliling kita, tetapi dari dalam hati nurani. Dalam situasi terburuk pun, sebenarnya kita
tetap dapat bersukacita, tergantung apakah kita memilih untuk tetap bersukacita atau larut dalam kesedihan.

Mengawali suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus berkata bahwa ia sedang bersukacita dalam doanya (Filipi 1:4). Apa yang membuat Paulus bersukacita? Hidup yang nyaman? Dalam kondisi apa ia berkata demikian? Bacaan kita menunjukkan bahwa Paulus mengatakan hal ini saat ia berada dalam penjara yang begitu gelap dan dingin! Penjara boleh memenjarakan tubuhnya, tetapi tidak dapat memenjarakan
sukacita dalam hatiinya!
Andaikan Paulus memilih untuk bersedih hati, maka kekuatannya hilang, dan pengabaran Injil Tuhan Yesus Kristus pun akan berhenti. Namun, Paulus bersandar kepada kekuatan Tuhan Yesus Kristus yang menolongnya untuk tetap bersukacita; sehingga ia dapat melihat arti penderitaannya, terus memikirkan kemajuan pengabaran Injil-NYA, dan mendoakan kesetiaan rekan-rekannya di luar penjara (Filipi 1:9-11)!

Apakah pergumulan dan penderitaan merebut sebagian besar sukacita kita? Apakah masalah dalam pekerjaan, pelayanan, studi, bahkan keluarga, telah membuat kita menjadi anak Tuhan yang lupa untuk tertawa karena sukacita? Pilihan untuk terus bersedih tak akan membantu sedikit pun, sebaliknya akan membuat kita pesimis dalam memandang hidup, bahkan memperpendek umur di hidup kita. Mari kita memohon pertolongan Tuhan untuk ”dapat bersukacita dalam segala keadaan!”

Hikmat hari ini: ”Penderitaan boleh membuat kita seakan-akan dipenjarakan, namun sesungguhnya kesedihan tak dapat memenjara sukacita kita di dalam Tuhan Yesus Kristus”

Selamat memasuki awal minggu ini, “Sukacita itu JOY (Jesus first, Others, Yourself)” Jesus Christ bless you (sp).

Leave a Reply