+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

HIDUP INI KESEMPATAN

HIDUP INI KESEMPATAN

Hidup Ini Adalah Kesempatan’ sebuah lagu yang dipopulerkan lewat suara emas Herlin Pirena, liriknya dibuat oleh pendeta D. Surbakti, akhir-akhir ini amat ngetop.

Hidup Ini Adalah Kesempatan
Hidup Ini Untuk Melayani Tuhan
Jangan Sia-siakan Waktu Yang Tuhan Beri
Hidup Ini Harus Jadi Berkat

Chorus:
Oh Tuhan Pakailah Hidupku
Selagi Aku Masih Kuat
Bila Saatnya Nanti
Ku Tak Berdaya Lagi
Hidup Ini Sudah Jadi Berkat

Ingat kesempatan, mengingatkan saya akan ‘kisah nyata’ yang pernah terjadi di Amerika sbb:

Seorang pria membawa pulang truk baru kebanggaannya, kemudian ia meninggalkan truk tersebut sejenak untuk melakukan kegiatan lain.

Anak lelakinya yang berumur 3 tahun sangat gembira melihat ada truk baru, ia memukul-mukulkan palu ke truk baru tersebut. Akibatnya truk baru tersebut penyok dan catnya tergores.

Pria tersebut berlari menghampiri anaknya dan memukulnya, memukul tangan anaknya dengan palu sebagai hukuman. Setelah sang ayah tenang kembali, dia segera membawa anaknya ke rumah sakit. Walaupun dokter telah mencoba segala usaha untuk menyelamatkan jari-jari anak yang hancur tersebut, tetapi ia tetap gagal. Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan amputasi semua jari pada kedua tangan anak kecil tersebut.

Ketika anak kecil itu sadar dari operasi amputasi dan jarinya telah tidak ada dan dibungkus perban, dengan polos ia berkata: ‘Papa, aku minta maaf tentang trukmu ya’. Kemudian, ia bertanya: ‘Tetapi kapan jari- jariku akan tumbuh kembali yah?’

Ayahnya pulang ke rumah dan melakukan bunuh diri.

Adakah makna dari kisah nyata tsb bagi kita? Lebih bijaksana kita berpikir dulu sebelum kita mengambil tindakan. Berpikir dulu sebelum kita kehilangan kesabaran hingga kita emosi bahkan emosional kepada seseorang, apalagi yang kita kasihi. Truk dapat diperbaiki. Tulang yang hancur dan hati yang disakiti seringkali tidak dapat diperbaiki. Tindakan suka menghakimi juga bisa membuat hancur hati.

Betapa kita terlalu sering gagal untuk membedakan antara orang dan perbuatannya, kita sering lupa bahwa mengampuni lebih besar daripada membalas dendam.

Orang bisa saja berbuat salah. Tetapi, tindakan yang kita ambil dalam kemarahan akan menghantui kita selamanya. Tahan, tunda dan pikirkan sebelum mengambil tindakan. Mengampuni dan melupakan, mengasihi satu dengan lainnya.

Mari kita ingat, jika kita menghakimi orang, kita tidak akan ada waktu untuk mencintainya

Waktu tidak dapat kembali….
Hidup bukanlah sebuah VCD PLAYER, yang dapat di-Backward dan Forward…
‘HIDUP hanya ada tombol PLAY dan STOP saja’.

Firman Tuhan Yesus Kristus melalui Paulus di Efesus 5:16 (TB): “Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”. (JAWA94): “Wektumu tanjakna sing becik, sebab jaman iki jaman ala”.

Leave a Reply